(SATINTELKAM POLRES SERANG) UNIT III SATINTELKAM POLRES SERANG MELAKUKAN MONITORING DAN HIMBAUAN SOSIALISASI TERHADAP BAHAYA RADIASI CS 137 TERHADAP KESEHATAN KEPADA WARGA MASYARAKAT DI SEKITARANG KAWASAN MODERN CIKANDE
Serang, Okt 2025 Satintelkam Polres Serang melakukan himbauan dan sosialisasi terhadap warga masyarakat disekitaran kawasan industri Cikande Modern, Celsium-137 (Cs-137) merupakan salah satu zat radioaktif yang sangat membahayakan tubuh manusia. Apabila terpapar, manusia bisa mengalami berbagai gejala penyakit hingga kematian.
Masyarakat perlu memahami apa itu Cesium-137, apa saja dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi efek paparan radiasi berbahaya ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa Cesium-137 dapat menghasilkan radiasi beta dan gamma, yang berpotensi merusak jaringan tubuh dan tidak ditangani dengan tepat.
Dua jalur paparan Cesium-137 pada tubuh manusia
Paparan Cesium-137 terhadap manusia dapat terjadi melalui dua cara, yakni secara eksternal dan internal, paparan eksternal terjadi ketika seseorang berada terlalu dekat dengan sumber radiasi yang tidak terlindungi dengan baik, kemudian, radiasi gamma dari Cesium-137 dapat menembus kulit dan menyebabkan luka bakar radiasi atau kerusakan jaringan luar tubuh.
Sementara paparan internal, akan terjadi ketika seseorang menghirup atau menelan partikel Cesium-137. Misalnya melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi, setelah masuk ke tubuh, zat ini cepat menyebar ke jaringan lunak, terutama otot, dan dapat merusak sel serta DNA, yang berujung pada meningkatnya risiko kanker, termasuk kanker darah (leukemia) dan kanker tiroid.
Gejala dan dampak paparan Cesium-137
Dampak paparan Cesium-137 bergantung pada tingkat radiasi dan lama waktu terpapar, dalam kadar rendah dan waktu singkat, efeknya bisa tidak langsung terasa. Namun, pada dosis tinggi dan paparan jangka panjang, dampaknya akan terjadi sangat serius, tingkat aman kandungan Cesium-137 dalam bahan pangan ditetapkan maksimal 1.200 becquerel per kilogram (Bq/kg).
Apabila kadar zat radioaktif tersebut melampaui batas itu dan dikonsumsi secara berulang dalam jangka panjang, maka dapat menimbulkan peningkatan risiko masalah kesehatan bagi manusia, masalah kesehatan yang dapat muncul antara lain mual, muntah, diare, kelelahan ekstrem, kehilangan nafsu makan, dan penurunan sistem imun.
Dalam kasus berat, radiasi dapat menyebabkan kerusakan organ seperti hati dan ginjal, perubahan genetik, sampai meningkatnya risiko kanker, terutama pada ibu hamil, apabila terpapar zat radioaktif dapat merusak pembentukan organ janin, sehingga berisiko melahirkan prematur dan cacat lahir